Bonorowo Social Media Summit sebagai Terobosan Baru Diklat Media dan Jurnalistik Pelajar NU Tulungagung

Boyolangu, www.pcipnu-ippnutulungagung.or.id – Diklat media dan jurnalistik merupakan sebuah jawaban dari permasalahan yang sedang dihadapi dalam perkembangan informasi digital yang menyebar sangat cepat. PC IPNU IPPNU Tulungagung yaitu Lembaga Pers dan Penerbitan, Departemen Jaringan Kominfo (Komunikasi dan Informatika), CBP dan KPP menggelar diklat media dan jurnalistik tersebut dengan sebutan ‘Bonorowo Social Media Summit’ yang mengusung tema ‘Optimalisasi Press Release di Era Multidimensi’. Tujuan digelarnya diklat ini yaitu untuk mengeksperikan ide pelajar NU Tulungagung melaui desain yang menarik dan karya kepenulisan juga mewadahi kreativitas mereka. Diklat yang dilaksanakan pada Ahad (04/09/2002) ini bertempat di gedung MWC (Majelis Wakil Cabang) NU Boyolangu. Terdapat 49 delegasi IPNU – IPPNU PAC/PKPT dan 13 CBP/KPP DKAC Se-Tulungagung dengan total peserta adalah 62 orang dalam diklat ini. Rangkaian diklat meliputi pembukaan, materi, praktek, RTL (Rencana Tindak Lanjut) dan penutupan.
Bonorowo Social Media Summit (BSMS) ini dibuka dengan pembacaan ummul kitab, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Syubbanul Wathan, Mars IPNU, Mars IPPNU, Mars CBP, dan Mars KPP. Kemudian dilanjutkan sambutan oleh ketua pelaksana dan ketua PC IPPNU Tulungagung yaitu Rekanita Bilqis Ubaida. “Saat ini peran media sangat penting, terutama di lingkup pelajar seperti kita sehingga perlu bagi setiap PAC dan PKPT mengembangkan medianya masing-masing” tutur rekaita Bilqis. “BSMS ini menjadi salah satu terobosan baru dalam mewujudkan perkembangan desain dan sosial media”, imbuhnya.



Materi I adalah Disinformation, Missinformation, and Hoax disampaikan oleh Bramanta Putra Pamungkas, video jurnalis KSTV dan juga Jurnalis IDN Times.com. Seluruh peserta BSMS mengikuti materi pertama ini. Materi II (jurnalistik), materi III (fotografi & videografi), dan materi IV (desain) berlangsung dalam waktu yang bersamaan namun dengan tempat yang berbeda karena dari keseluruhan peserta dipetakan berdasarkan bakat minat yang digeluti. Materi jurnalistik disampaikan oleh Fadli Rahmawan, video jurnalis TRANSTV dan Kepala Sekolah Jayabaya Institute (sekolah jurnalistik dan konten kreator) AJI (Aliansi Jurnalis Independen) Kediri. Materi fotografi & videografi disampaikan oleh Destyan Handri Sujarwoko, pewarta tulis dan foto LKBN (Lembaga Kantor Berita Nasional) Antara. Materi desain disampaikan oleh Firman Aji Saputra, editor video dan graphic designer Radar Tulungagung TV. Di tiap materi ini peserta telah membawa perlengkapan yang dibutuhkan untuk keperluan praktek, membawa naskah tulisan yang sudah dibuat dari rumah dengan ketentuan yang telah ditetapkan panitia untuk peserta jurnalistik, membawa kamera DSLR untuk peserta foto & video dan membawa laptop dengan aplikasi CorelDRAW dan Photoshop untuk peserta desain. Seluruh materi dan praktek berjalan dengan baik dan menyenangkan.

Setelah seluruh materi dan praktek rampung, dilanjutkan penyampaian RTL kepada seluruh peserta BSMS, dimana terlaksananya RTL setiap peserta ini akan menjadi syarat dinyatakan lulusnya peserta BSMS dan berhak mendapatkan sertifikat. RTL untuk peserta dari delegasi PAC/PKPT berbeda dengan RTL untuk peserta dari delegasi CBP/KPP DKAC, akan tetapi seluruhnya akan mendapatkan hak yang sama dalam hal sertifikat peserta. Setelah penyampaian RTL, dilanjutkan penutupan diklat yang dimulai dengan penyampaian sambutan oleh ketua PC IPNU Tulungagung, Rekan Zaka Saiful Musthofa. Beliau menuturkan, “Bonorowo Social Media Summit ini menjadi salah satu upaya standarisasi media sosial di PAC/PKPT IPNU IPPNU dan CBP/KPP DKAC Se-Tulungagung karena media saat ini sangat penting sebagai upaya syiar juga.” “Bagaimana kegiatan di PAC/PKPT yang sangat bagus akan tetapi medianya masih kurang dalam mensyiarkan kegiatan tersebut maka bisa jadi kegiatan tersebut terpendam dan tidak terlihat, berbeda dengan apabila kegiatan yang biasa-biasa saja namun medianya bagus dalam mensyiarkan, maka kegiatan yang biasa-biasa saja ini bisa terlihat luar biasa,” imbuhnya.
Pewarta : Black Lotus
Editor : Zea Mays
Supported by : Tim Lempers & Kominfo