Kongres IPPNU Ricuh?

Jakarta, www.pcipnu-ippnutulungagung.or.id – Kongres merupakan permusyawaratan tertinggi dalam organisasi badan otonom (banom) NU termasuk IPNU IPPNU yang dilaksanakan tiap tiga tahun sekali yang bertujuan untuk melanjutkan estafet organisasi. Kongres XX IPNU dan Kongres XIX IPPNU dilaksanakan di Gedung Asrama Haji Pondok Gede Jakarta pada 12-15 Agustus 2022. Peserta kongres ini dihadiri oleh perwakilan dari Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Wilayah (PW) se-Indonesia, masing-masing dua IPNU dan dua IPPNU. Sehingga kurang lebih terdapat seribu peserta. Perwakilan dari PC IPNU IPPNU Tulungagung adalah ketua dan sekretaris yaitu rekan Jaka, rekan Sandi, rekanita Bilqis dan rekanita Faridhotul.

Kegiatan kongres diawali dengan grand opening yang dibuka oleh Bapak Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan. Kemudian dilanjutkan dengan sidang-sidang dan juga seminar oleh tokoh-tokoh nasional seperti Wakil Ketua DPR RI sekaligus ketua umum PKB yaitu Bapak Muhaimin Iskandar (Cak Imin) , Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Manparekraf) yaitu Bapak Sandiaga Uno, Koordinator Audio Visual dan Media Sosial Kementerian Komunikasi dan Informatika yaitu Bapak Dimas Aditya Nugraha, Ketua Umum Siberkreasi yaitu Mas Yosi Mokalu, Head of Corporate Communication Pluang yaitu Kartika Dewi dan Kepala Budaya Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPDSM) Kementerian ESDM yaitu Bapak Prahoro Nurtjahyo.

Kegiatan selama Kongres IPNU IPPNU berjalan khidmat dan hampir keseluruhan full senyum. Tanggapan terhadap berita kericuhan ketika Kongres IPPNU yang tersebar di media sosial memang benar-benar terjadi. Memang terdapat beberapa oknum sebagai pemicunya. Seperti yang disampaikan rekan Jaka, “Tidak mungkin kader IPNU IPPNU yang berjuang dari bawah melakukan kisruh tersebut, tapi ada oknum-oknum yang kurang bertaggung jawab yang sengaja membuat settingan untuk menghancurkan NU melalui momentum kongres ini.” “Disini kita sebagai IPNU IPPNU terus menanggulangi berita tersebut, para peserta dan panitia pun juga kecewa dan menyayangkan adanya insiden tersebut yang dapat merusak citra baik IPNU IPPNU,” tutur rekanita Bilqis. “Kalian (IPNU IPPNU) yang di luar sana mungkin mendapat teguran ataupun cacian sebenarnya sama dengan yang kita alami disini dan anggap ini sebagai ujian dari seseorang yang akan tumbuh menjadi dewasa, yang akan melebarkan sayapnya untuk menjadi sosok yang luar biasa, organisasi yang luar biasa maka dari itu kami menghimbau untuk IPNU IPPNU khususnya di Tulungagung untuk meredam berita tersebut karena pemicunya beberapa oknum yang mempunyai kepentingan di kongres kemarin yan bisa merubah citra IPNU IPPNU yang luar biasa,” imbuhnya. Rekanita Bilqis menambahkan pesan kepada para IPNU IPPNU dimanapun berada untuk meredam berita tersebut bukan dengan anarkis atau saling memancing emosi melainkan dengan menebar hal-hal positif seperti menyebarluaskan berita IPNU IPPNU yang membuat senyum siapapun yang melihatnya, mengangkat IPNU IPPNU sebagai organisasi santun, tidak anarkis, bisa berkolaborasi dengan siapapun dan menebar manfaat ke lapisan masyarakat.
Supported by: Tim Lempers & Kominfo
Mantap