Ibuku sayang
Sembilan Bulan lebih aku dirahimmu.
Engkau selalu menantikan kehadiranku.
Menantikan setiap tangisan dan canda tawaku.
Tapi apa ibu?
Aku selalu membuatmu menahan air mata.
Aku tak pernah membuatmu bahagia.
Sekalipun bahagia, itu hanya sekali.
Kau selalu menyebut namaku disetiap do’amu.
Dan diriku adalah prioritas pertama dikehidupanmu
Ibu….
Ke berjanji padamu
Jika aku sukses disuatu hari nanti
Kupastikan kita bersama pergi ke tanah suci
Karya: Praselia Antonia Pradina Putri
Untuk Ibu Muntiati